Fokus Pengembangan SMK di Lima Sektor Unggulan

Halaman : 10
Edisi 65/Juni 2023

Percepatan pembangunan pendidikan vokasi lewat SMK difokuskan pada potensi besar yang dimiliki Indonesia. Bidang kemaritiman yang terdiri dari perikanan dan kelautan; bidang pariwisata; bidang pertanian; serta bidang industri kreatif adalah lima sektor unggulan yang jika potensinya diolah dengan baik dapat membuka peluang usaha dan bursa tenaga kerja siap pakai.

Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Kemendikbud, Mustaghfirin Amin mengatakan, besarnya potensi Indonesia terutama di lima bidang tersebut diibaratkan seperti air di atas gunung. "Kalau tidak dialirkan untuk menggerakkan listrik, itu hanya akan jadi potensi, sama seperti ikan di laut, yang meskipun banyak tapi jika tidak ada yang bisa mengolah, ikannya akan lari kemana-mana," katanya.

Dalam menyiapkan lulusan terampil dan kompeten dari SMK, pemerintah menambah fasilitas belajar dengan

menambah unit sekolah baru, ruang kelas baru, dan sarana prasarana pendukung lainnya. "Jadi perkembangannya bisa kita lihat, di 2010 jumlah SMK sepuluh ribuan, sekarang sudah 13 ribuan," katanya di Jakarta, Agustus 2016.

Di samping itu, pemerintah melakukan inventarisasi dan identifikasi unsur potensi yang dimiliki hingga kebutuhan infrastruktur dan pembinaan. Di bidang kemaritiman misalnya, pemetaan percepatan pembangunan bidang kemaritiman didukung dengan identifikasi dan inventarisasi industri dan jasa maritim. Industri berbasis kelautan yang telah diinventarisasi antara lain industry perikanan, industri berbasis potensi sumber daya lokal, industri pariwisata bahari, industri jasa transportasi, dan perdagangan.

Baca Juga: Proposal Elektronik Buka Kesempatan yang Sama Bagi Setiap SMK untuk Dapatkan Bantuan

"Sebagai bagian dari program pembinaan, Direktorat PSMK sudah memfokuskan pada 4 (empat) program prioritas, yakni SMK Kemaritiman, SMK Ketahanan Pangan, SMK Pariwisata, dan SMK Industri Kreatif."

Ada juga pengembangan 450 SMK unggulan di bidang maritime melalui dukungan untuk ruang kelas dan ruang bengkel, pembaruan peralatan, teaching factory, dan asrama.

Dukungan pembinaan untuk semua bidang dimulai dari revitalisasi SMK yang ada, termasuk penambahan program di SMK. Pemerintah juga mengalokasikan dana untuk membangun unit sekolah baru (USB) SMK di daerah dengan potensi tinggi. Untuk penguatan kelembagaan, tata kelola institusi, sertifikasi lulusan dan peningkatan kebekerjaan, dibangun sektor kewirausahaan yang berbasis keunggulan lokal.

Di bidang pariwisata, pengembangan destinasi pariwisata didasarkan pada preferensi, analisis perilaku, psikografik, serta tarikan pasar. Untuk itu, merevitalisasi program keahlian di SMK Pariwisata dilakukan agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan pasar, yaitu industri pariwisata.

Lulusan SMK secara umum diharapkan dapat mendorong pelibatan peran aktif dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam mengelola potensi wilayah setempat. Dengan demikian, keberadaannya dapat memberikan manfaat dan keberlanjutan sumber daya yang ada.

Pembangunan pendidikan yang dilakukan pemerintah melibatkan berbagai pihak (lintas sektor). Kerja sama antar kementerian/lembaga, hingga pemerintah daerah (pemda) terus dilakukan. Keberadaan SMK yang berada di wilayah kerja pemerintah daerah memerlukan peran aktif dan keseriusan pemda untuk benar-benar menganalisis kebutuhan dan peta SMK yang berada di daerahnya. Dari analisis tersebut, arah pembangunan sebuah wilayah dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada. (*)