Ini Program Prioritas Kemendikbud Selama 2016

Halaman : 14
Edisi 65/Juni 2023

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membagi anggaran yang diterima dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 sebesar Rp 49,23 triliun ke dalam delapan unit utama. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen) menjadi unit utama yang terbesar menerima pagu alokasi anggaran. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan menginstruksikan kepada seluruh jajarannya agar segera menjalankan program-program yang telah ditetapkan sesegera mungkin.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan prioritas utama pada dua komponen, yaitu pelaku dan ekosistem pendidikan dan kebudayaan. Hal ini dijalankan lewat tiga Ini Program Prioritas Kemendikbud Selama 2016 strategi, yaitu (1) penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan; (2) peningkatan mutu dan akses; serta (3) peningkatan efektivitas birokrasi melalui perbaikan tata kelola dan pelibatan publik.

Maka, program kerja yang disusun oleh delapan unit utama yang berada di bawah Kemendikbud juga mengacu pada tiga strategi itu. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas), misalnya, pada strategi penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan, unit utama ini menargetkan lebih dari 85 ribu orang ditingkatkan kapasitasnya dalam menerapkan pendidikan keluarga. Sementara itu untuk strategi kedua, Ditjen PAUD dan Dikmas menargetkan sebanyak 4 ribu lembaga PAUD diberikan bantuan dengan total anggaran senilai Rp 126,9 miliar.

Baca Juga: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Di Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), ada empat program prioritas yang dijalankan selama 2016 ini. Program tersebut adalah Program Indonesia Pintar (PIP), Sekolah Garis Depan, Penumbuhan Budi Pekerti, dan pengembangan kurikulum nasional. Direktorat ini menargetkan sebanyak lebih dari 17 juta siswa menerima manfaat dari PIP dan sebanyak 225 sekolah yang berada di garis depan ditingkatkan kualitas pendidikannya.

Sementara itu untuk Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), terdapat sembilan program prioritas yang akan dilaksanakan pada 2016 ini, di antaranya menguji kompetensi sekitar 3 juta GTK, memberi pelatihan peningkatan kompetensi kepada sekitar 1 juta lebih GTK, memberi tunjangan profesi kepada lebih dari 200 ribu guru non-PNS dan memberi tunjangan khusus bagi lebih dari 68 ribu guru di daerah perbatasan atau pedalaman. Pada tahun yang sama, unit utama ini juga akan mengirim 3.500 Guru Garis Depan.

Pada Direktorat Jenderal Kebudayaan, setidaknya ada 14 program prioritas yang ditetapkan. Selain akan merevitalisasi 24 museum, 158 desa adat, tujuh taman budaya, juga memfasilitasi 515 komunitas dan 68 rumah budaya. Ditjen Kebudayaan juga akan mengajak seniman masuk sekolah ke 20 lokasi di seluruh Indonesia dan meregistrasi 24 ribu lebih cagar budaya, mendaftarkan 4 ribu cagar budaya, serta menetapkan 30 cagar budaya.

Sementara di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, program prioritas yang dikerjakan selama 2016 di antaranya pengembangan bahasa Indonesia, pelindungan bahasa dan sastra, gerakan literasi bangsa, gerakan cinta sastra, dan penyiapan laboratorium kebhinekaan bahasa dan perpustakaan.

Unit utama lainnya, yaitu Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud juga ikut mendukung tiga strategi itu dengan kegiatan prioritas yang diprogramkan selama 2016 ini. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan mengatakan, sebagian besar anggaran yang diterima Kemendikbud harus diperuntukkan untuk sepenuhnya membiayai program-program rakyat. (Ratih)