Bank Soal Miliki Daya Tarik

Halaman : 29
Edisi 65/Juni 2023

Fitur Bank Soal telah dirasakan manfatnya oleh pendidik dan peserta didik. Aplikasi fitur tersebut memiliki daya tarik yang cukup baik dari sisi tampilan. Juga menyenangkan, atraktif, dan cukup ramah pengguna. Namun, ada beberapa bagian yang mesti diperbaiki.

Oleh: Siti Mutmainah

Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan

Ujian nasional dengan menggunakan jaringan komputer atau UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) dilaksanakan sejak tahun 2015. Saat itu dilaksanakan rintisan UNBK dengan mengikutsertakan 556 sekolah, terdiri dari 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, dan 379 SMK di 29 provinsi dan sekolah Indonesia di luar negeri. Setahun kemudian, UNBK mengikutsertakan 4.382 sekolah,  tediri dari 984 SMP/MTs, 1298 SMA/MA, dan 2100 SMK.

Guna membiasakan peserta didik melakukan ujian berbasis komputer, Pustekkom mengembangkan aplikasi Bank Soal yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik untuk mengembangkan instrumen penilaian. Keberadaan Bank Soal bermanfaat bagi pendidik ketika ingin melakukan penilaian dengan sistem berbasis komputer. Setiap kali mengonstruksi tes untuk penilaian, pendidik tinggal mengambil butir-butir soal yang telah ada di Bank Soal. Selain mempermudah penyusunan instrumen tes, Bank Soal juga menjamin kualitas instrumen yang dipakai.

Dalam pengembangan sebuah media atau aplikasi, perlu dilakukan evaluasi. Salah satu tujuannya untuk menentukan kualitas media, agar dapat ditentukan kelayakan penggunaannya dalam pembelajaran serta ketepatan pemilihan media dalam sistem pembelajaran. Oleh karena itu, berbagai media pembelajaran yang sedang dikembangkan, perlu dievaluasi untuk mengetahui kelayakan pemanfaatannya dan kualitas layanan serta tingkat kepuasan bagi penggunanya.

Salah satu aplikasi di portal Rumah Belajar yang perlu dievaluasi kelayakannya adalah aplikasi Bank Soal. Aplikasi ini dapat digunakan guru dalam mengembangkan evaluasi hasil belajar berbasis komputer dan web.

Kegunaan Bank Soal

Keberadaan Bank Soal bermanfaat bagi guru ketika ingin melakukan penilaian. Setiap kali mengonstruksi tes untuk penilaian, para guru tinggal mengambil butir-butir soal yang telah ada di Bank Soal. Selain mempermudah penyusunan instrumen tes, Bank Soal juga menjamin kualitas instrumen yang akan dipakai.

Bank Soal merupakan sekumpulan butir soal terkalibrasi (teruji), baik secara teori maupun empiris, dan memuat informasi penting. Dengan demikian mudah digunakan dalam penyusunan sebuah instrumen penilaian (tes).

Beberapa hal yang layak dijadikan pertimbangan untuk membangun sebuah Bank Soal adalah memungkinkan penyusunan sebuah instrumen tes secara cepat dan mudah; memungkinkan penyusunan sebuah instrumen tes yang berkualitas karena berasal dari butir-butir soal yang terkalibrasi; memungkinkan pengguna (pendidik) dalam jumlah besar yang dapat menggunakan butir-butir soal dalam bank soal; memungkinkan tersedianya soal dengan beragam tingkat kesukaran; memungkinkan review yang intensif untuk memperbarui butir-butir soal baru; dan (memungkinkan pencarian butir-butir soal dengan mudah menggunakan berbagai dasar pencarian sesuai keperluan, misalnya berdasarkan topik, kompetensi (SK atau KD), dan tingkat kesukaran soal.

Pengembangan Aplikasi

Dalam mengembangkan sebuah aplikasi, perlu diperhatikan kualitas media yang dikembangkan. Media pembelajaran yang baik harus memenuhi kualitas produk pengembangan, yaitu: Pertama, kualitas isi dan tujuan. Kualitas isi dan tujuan ini meliputi ketepatan, kepentingan, kesesuaian dengan kondisi siswa, keseimbangan, kelengkapan, dan minat/ perhatian.

Kedua, kualitas instruksional. Kualitas instruksional meliputi beberapa aspek, yang terdir dari pemberian kesempatan pengguna untuk belajar; pemberian petunjuk atau bantuan untuk pengguna; pemberian motivasi kepada pengguna; fleksibilitas instruksional; hubungan dengan program pembelajaran yang lain; kualitas interaksi instruksional; kualitas evaluasi berupa tes dan penilaian;  pemberian dampak bagi pengguna; dan pemberian dampak bagi guru dan pembelajarannya.

Ketiga, kualitas teknis. Terdapat enam kriteria yang digolongkan dalam kualitas teknis, yaitu keterbacaan; kemudahan pemakaian; kualitas tampilan/tayangan; pemberian respons; kualitas pengelolaan program; dan dokumentasi.

Dalam lingkungan internet, kualitas sistem dinilai oleh pengguna dari beberapa segi, di antaranya ketergunaan (usability). Situs/web harus memenuhi beberapa syarat untuk mencapai tingkat ketergunaan yang ideal, seperti mudah dipelajari, efisien dalam penggunaan, mudah untuk diingat, dan tingkat kesalahan rendah.

Studi Kelayakan

Selain ketergunaan, pengguna aplikasi juga melihat sistem navigasi. Syarat navigasi yang baik adalah mudah dipelajari, konsisten, memungkinkan feedback, dan muncul dalam konteks. Juga desain visual (realibility), yang terdiri dari unsur cara perancang web, menata layout, warna, bentuk, dan tipografi halaman sehingga menjadi tampilan menarik dan informatif.

Jangka waktu respons (loading time), isi (content), keterjangkauan (accessibility), dan interaktivitas (interactivity), termasuk bagian dari kualitas sistem yang dinilai oleh pengguna laman. Jangka waktu respons ini berkaitan dengan kecepatan sistem website bekerja. Sedangkan konten yang dianggap baik itu adalah yang relevan, menarik, dan pantas untuk pengguna, serta terjangkau oleh setiap orang.  Juga harus memungkinkan penggunanya berinteraksi dengan situs web.

Evaluasi yang akan dikerjakan peserta didik harus dirancang dan dibuat oleh pendidik, yang dimulai dari membuat soal-soal sesuai topiknya kemudian membuat evaluasi dengan mengisi soal-soal yang telah dibuat dan mengisi nama-nama peserta didik yang akan mengerjakan soal tersebut. Evaluasi yang telah dibuat pendidik dapat diatur, baik sebagai evaluasi tertutup maupun evaluasi terbuka. Pada evaluasi tertutup, pendidik dapat melihat laporan hasil evaluasi yang dikerjakan peserta didik.

Untuk menyempurnakan aplikasi Bank Soal yang sedang dikembangkan, diperlukan evaluasi atau studi kelayakan prototipe aplikasi yang disebut sebagai evaluasi alpha. Evaluasi ini dilakukan dalam rangka mengumpulkan data dan informasi untuk memperbaiki dan menyempurnakan media pembelajaran atau aplikasi pembelajaran yang sedang dikembangkan.

Metode Penelitian

Guna menguji kelayakan aplikasi Bank Soal pada Rumah Belajar dilakukan metode uji coba pada kelompok kecil, dengan tujuan mengidentifikasi kelemahan atau kekurangan dari aplikasi Bank Soal yang telah dikembangkan. Populasi untuk menguji kelayakan ini adalah pengguna portal tersebut dari seluruh jenjang pendidikan di seluruh Indonesia.

Sampel yang dipilih adalah pendidik SD, SMP, SMA, dan SMK dari beberapa provinsi di Indonesia. Jumlah responden yang mengisi kuesioner online ada 21 orang yang terdiri dari 10 pendidik perempuan dan 11 pendidik laki-laki. Para pendidik tersebut berasal dari empat jenjang, yaitu 1 SD, 8 SMP, 7 SMA, 3 SMK, dan 2 lainnya tidak menyebutkan nama sekolah.

Kuesioner terdiri dari enam pertanyaan terbuka yang hasilnya disajikan dalam bentuk tabel excel, serta 26 pernyataan yang mewakili 8 indikator untuk menguji kelayakan aplikasi dan menggunakan kuesioner UEQ yang terdiri dari 26 butir pasangan pernyataan yang saling bertolak belakang dengan skala semantik (1-7).

Indikator yang digunakan untuk menyusun instrumen uji kelayakan aplikasi Bank Soal dalam bentuk pertanyaan terbuka, yaitu: kualitas sistem; tingkat kepuasan subjektif pemakai; kemudahan penggunaan; sistem navigasi; rancangan grafis;  isi; dan waktu pemanggilan. Untuk pasangan pernyataan yang terdiri dari 26 butir, digunakan kuesioner UEQ.

Miliki Daya Tarik

Hasil perhitungan rata-rata pendapat responden yang berdasarkan UEQ tools, dapat diinterpretasikan bahwa aplikasi Bank Soal memiliki daya tarik yang cukup baik dari sisi tampilan, menyenangkan, atraktif, dan cukup ramah pengguna. Selain itu, kejelasan sistem Bank Soal cukup mudah dipahami dan cukup mudah dipelajari, meskipun ada bagian yang kurang sederhana dan kurang jelas bagi pengguna yang baru mendaftar.

Namun, kecepatan aksesnya agak lambat, kurang efisien, kurang praktis, dan masih ada bagian yang kurang terorganisir. Sedangkan dalam hal ketepatan sistem, responden menyatakan bahwa fitur tersebut cukup dapat diprediksi, cukup aman, dan cukup memenuhi ekspektasi pendidik dalam membuat evaluasi secara online.

Responden juga menyatakan, Bank Soal kurang memberikan stimulasi, motivasi, kurang mengasyikkan bagi pendidik, meskipun diakui bahwa ada manfaatnya dalam hal mengembangkan evaluasi hasil belajar berbasis komputer (berdasarkan wawancara kepada beberapa guru). Dalam hal kekinian, fitur tersebut dianggap masih kurang kreatif, agak konvensional, dan agak konservatif.

Bagi pengguna, dalam hal ini pendidik, fitur Bank Soal dapat memotivasi para peserta didik dalam mengerjakan evaluasi secara online, sehingga mereka akan terbiasa mengerjakan ujian sekolah berbasis komputer. Evaluasi yang dibuat pada fitur Bank Soal ini dapat dikerjakan oleh peserta didik melalui android atau tab. Hal ini dapat menarik peserta didik dan membuat mereka merasa asyik, baik untuk mengerjakan latihan, ulangan, maupun ujian.

Fitur Bank Soal ini sebaiknya dikembangkan dalam rangka mendukung ujian berbasis komputer, agar pendidik terbiasa membuat evaluasi hasil belajar secara online dan siswa terbiasa mengerjakan evaluasi secara online.

Saran Perbaikan

Secara umum, dapat disimpulkan bahwa Bank Soal memiliki daya tarik yang baik dan memiliki alur pembuatan evaluasi yang cukup jelas, efisien dan praktis mendukung evaluasi pendidik, serta aman diakses oleh peserta didik. Fitur ini juga dapat memotivasi dan menarik minat pendidik dan peserta didik untuk melakukan evaluasi secara online, dan merupakan sebuah inovasi pembelajaran yang mengikuti perkembangan teknologi dalam hal kegiatan evaluasi pembelajaran.

Meskipun demikian, masih ada beberapa kekurangan Bank Soal yang perlu segera diperbaiki agar pemanfaatannya lebih optimal dan menyeluruh. Berdasarkan masukan dan hasil survei terhadap penggunaan fitur Bank Soal, perlu dilakukan perbaikan dan pengembangan lebih lanjut.

Langkah perbaikan yang disarankan, di antaranya: penguncian identitas soal ketika pertama kali membuat soal; menata ulang topik dan mata pelajaran agar tidak muncul mata pelajaran yang sama beberapa kali; panduan atau petunjuk teknis penggunaan fitur sudah tersedia pada halaman beranda; disediakan menu equation editor langsung seperti yang tersedia pada aplikasi office. Fitur Bank Soal perlu disosialisasikan secara meluas, agar dapat dimanfaatkan oleh pendidik dan peserta didi, terutama dalam pengayaan materi pelajaran.

# Breaker 1: Dalam pengembangan sebuah media atau aplikasi, perlu dilakukan evaluasi. Salah satu tujuannya untuk menentukan kualitas media, agar dapat ditentukan kelayakan penggunaannya dalam pembelajaran serta ketepatan pemilihan media dalam sistem pembelajaran.

# Breaker 2: Bank Soal merupakan sekumpulan butir soal terkalibrasi (teruji), baik secara teori maupun empiris, dan memuat informasi penting.

# Breaker 3: Hasil perhitungan rata-rata pendapat responden yang berdasarkan UEQ tools, dapat diinterpretasikan bahwa aplikasi Bank Soal memiliki daya tarik yang cukup baik dari sisi tampilan, menyenangkan, atraktif, dan cukup ramah pengguna.

# Breaker 4: Fitur Bank Soal dapat memotifavasi para perserta didik dalam mengerjakan evaluasi secara online , sehingga mereka akan terbiasa mengerjakan ujian sekolah berbasis computer. Dikerjakan oleh peserta didik merasa asyik baik untuk mengeejakan latihan, ulagan, maupun ujian.