Permainan ketangkasan Pasola asal NTT

Halaman : 24
Edisi 65/Juni 2023
  1. Pasola

Kategori: Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan

Asal Provinsi: NTT

Pasola adalah permainan ketangkasan saling melempar lembing kayu dari atas kuda yang merupakan bagian dari upacara ritual Marapu. Pasola diselenggarakan oleh orang Sumba bagian barat untuk merayakan musim tanam padi. Pasola merupakan bentuk ritual untuk menghormati Marapu, mohon pengampunan, kemakmuran dan untuk hasil panen yang melimpah.

  1. Pacu Jalur

Kategori: Tradisi dan Ekspresi Lisan

Asal Provinsi: Riau

Pacu Jalur adalah sejenis lomba dayung tradisional khas daerah Kuantan Singingi (Kuansing) yang hingga sekarang masih ada dan berkembang di Propinsi Riau. Lomba dayung ini menggunakan perahu yang terbuat dari kayu gelondongan yang oleh masyarakat sekitar juga sering disebut jalur. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Pacu Jalur merupakan puncak dari seluruh kegiatan, segala upaya, dan segala keringat yang mereka keluarkan untuk mencari penghidupan selama setahun.

Mengenal Warisan Budaya Takbenda Indonesia

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sejak 2013 silam melakukan pencatatan dan penetapan terhadap warisan budaya Indonesia. Pencatatan dan penetapan ini dilakukan untuk melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan beragam kebudayaan di Indonesia. Setiap tahun Kemendikbud melakukan pencatatan pada minimal 10 ribu cagar budaya dan 2.000 warisan budaya tak benda.

Hingga saat ini, Kemendikbud telah menetapkan sebanyak 294 warisan budaya takbenda Indonesia. Penetapan itu dilakukan sejak 2013 hingga 2015. Pada sidang penetapan September 2015 dari 339 karya budaya yang diusulkan dari 34 provinsi di Indonesia, ditetapkan 121 warisan budaya takbenda Indonesia. Berikut 10 di antaranya.

  1. Singo Ulung

Kategori: Seni Pertunjukan

Asal Provinsi: Jawa Timur

Singo ulung adalah tarian rakyat dari Kabupaten Bondowoso. Dalam legendanya, Singo Ulung merupakan gelar yang diberikan kepada seseorang yang bernama Juk Seng, bangsawan dari Blambangan yang suka mengembara.

  1. Musik Bia

Kategori: Seni Pertunjukan

Asal Provinsi: Sulawesi Utara

Awalnya, Bia atau kerang (dalam ukuran cukup besar dapat dipegang dengan kedua tangan manusia) digunakan manusia sebagai alat komunikasi yang digemakan (dibunyikan dengan cara meniup bia tersebut) dari suatu tempat tinggi di pesisir pantai (bukit atau di atas pohon kelapa). Orang Minahasa menyebutnya Pontuang. Di wilayah pedalaman Minahasa, pontuang digunakan oleh kelompok mapalus, yang dibunyikan pada pagi dan sore hari.

  1. Obor Pattimura

Kategori: Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan

Asal Provinsi: Maluku

Setiap tanggal 14 Mei dilakukan proses pembakaran obor Pattimura di gunung Saniri, dan obor tersebut hanya bisa dibakar oleh anak adat Negeri Tuhaha. Upacara ini merekonstruksi bagaimana seorang kapitan Pattimura yang sebelum melakukan perlawanan dengan pihak Belanda, kemudian melakukan upacara adat untuk meminta restu dari Tuhan dan para Leluhur di dalam menyatukan hati dan menggelorakan keberanian dan semangat pantang mundur di dalam menentang penjajah.

  1. Upacara Adat Nujuh Jerami

Kategori: Adat Istiadat

Masyarakat, Ritus, dan Perayaan

Asal Provinsi: Bangka Belitung

Upacara Nujuh Jerami merupakan ritual yang diselenggarakan setiap tahun berdasarkan penanggalan Cina, yaitu pada 13 hari bulan yang bertepatan dengan bulan purnama. Dalam penanggalan masehi, biasanya jatuh pada setiap bulan April. Upacara ini dirayakan oleh komunitas Orang Lom di Dusun Air Abik dan Dusun Pejam. Ritual ini diselenggarakan sebagai bentuk rasa syukur warga adat.

  1. Sapundu

Kategori: Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

Asal Provinsi: Kalimantan Tengah

Sapundu merupakan salah satu bentuk seni ukir tradisional masyarakat Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah, berupa patung-patung dengan motif dan fungsi yang khas. Umumnya motif ukiran sapundu menggambarkan tentang manusia. Media ukirnya menggunakan kayu ulin, atau dalam bahasa Dayak kayu disebut juga kayu tabalian. Masyarakat Dayak Ngaju menganggap, kayu ulin memiliki kekuatan yang luar biasa. Sapundu merupakan alat kelengkapan dari upacara Tiwah.

  1. Polopalo

Kategori: Tradisi dan Ekspresi Lisan

Asal Provinsi: Gorontalo

Polopalo berasal dari kata polo-polopalo artinya bergetar nyaring. Polopalo adalah permainan rakyat yang menggunakan alat terbuat dari seruas bamboo/bulu kering atau juga dari kayu kering dan berbunyi nyaring. Fungsinya pada masa dahulu digunakan oleh para petani sebagai penghibur di saat menjaga padi dan jagung. Kemudian fungsinya meluas sebagai tanda waktu berbuka puasa dan makan sahur di bulan Ramadhan.

  1. Koteka

Kategori: Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

Asal Provinsi: Papua

Busana kaum laki-laki Mee dan Dani. Koteka terbuat dari jenis tanaman berupa buah labu Cina yang ditanam di daerah mereka. Tanaman merambat ini diambil buahnya yang sudah tua. Buah labu yang sudah kering dilubangi pada bagian bawahnya dan dipasang tali sebagai pengait koteka, dan pada bagian atasnya diberi lubang untuk tali pengikat atau menggantungkan aksesoris.

  1. Ulu Ambek

Kategori: Seni Pertunjukan

Asal Provinsi: Sumatera Barat

Pertujukan ulu ambek adalah pertunjukan beradat, pertunjukan kesenian yang diklaim sebagai suntiang (mahkota) ninik mamak atau penghulu. Oleh karena itu selama pertunjukan berlangsung tidak boleh ada pertunjukan lain pada saat yang sama. Selama pertunjukan berlangsung tidak dibolehkan seseorang menimbulkan kebisingan. Ada tiga citra visual yang menarik pada pertunjukan ulu ambek, yaitu bersalaman, bertarung, dan kepemimpinan janang.