Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyalurkan sejumlah paket peralatan pendidikan ke sekolahsekolah seluruh Indonesia. paket peralatan pendidikan ini diberikan guna melengkapi sarna dan prasarana yang telah ada di sekolah, serta mendukung pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia, termasuk daerah tertinggal, terluar, dan terdalam (3T)
Tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyalurkan sebanyak 16.772 paket peralatan pendidikan kepada sekolah-sekolah di Indonesia. Angka ini melebihi target yang ditetapkan sebelumnya, yaitu sebanyak 15.405 paket. Pada jenjang pendidikan dasar, paket peralatan pendidikan diberikan kepada 4.191 SD dan 5.700 SMP. Sementara pada jenjang pendidikan menengah, ada sebanyak 1.979 paket peralatan pendidikan yang diberikan untuk tingkat SMA dan 7.445 paket untuk tingkat SMK.
Sekolah jenjang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus juga menerima bantuan paket peralatan pendidikan. Sebanyak 700 sekolah PKLK menerima paket ini. Jumlah tersebut melebihi target yang sebelumnya hanya menyasar 220 sekolah.
Secara keseluruhan, realisasi bantuan paket peralatan pendidikan ini mencapai 129,9 persen. Adapun paket peralatan pendidikan yang dimaksud, misalnya alat peraga pembelajaran, seperti peta besar, globe, serta peralatan laboratorium sekolah dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Baca Juga: Kartu Indonesia Pintar Agar Anak Bangsa Terus Bersekolah
Bantuan Alat Kesenian
Tidak hanya paket peralatan pendidikan yang diberikan, Kemendikbud juga menyalurkan bantuan alat kesenian senilai Rp 19,8 miliar untuk menyukseskan program pendidikan karakter melalui sektor kebudayaan. Bantuan tersebut disalurkan ke sebanyak 220 sekolah di 31 provinsi. Masing-masing sekolah mendapatkan seperangkat alat kesenian tradisional dan modern senilai Rp 90 juta.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid menyatakan, bantuan dana tersebut untuk pengadaan alat-alat kesenian daerah seperti gamelan dan angklung. Menurut dia, dengan memiliki alat kesenian sendiri, setiap sekolah diharapkan mampu merangsang para siswanya untuk menumbuhkan kesadaran cinta terhadap budaya bangsa.
Ia menuturkan, semua sekolah penerima bantuan wajib merawat dan memaksimalkan alat kesenian yang diberikan. Ia menegaskan, sekolah yang belum menerima bantuan seperangkat alat kesenian tersebut bisa mempergunakannya “Sekolah yang mendapat bantuan harus berbagi dengan sekolah lain. Sarananya bisa dipakai bergantian, setidaknya agar akses sekolah yang belum mendapat bantuan bisa menikmati alat kesenian. Prinsipnya gotong royong,” katanya.
Direktur Kesenian Ditjen Kebudayaan Kemedikbud, Restu Gunawan menjelaskan, sebanyak 220 sekolah yang mendapat bantuan tersebut setara dengan 10 persen dari total 1.750 berkas pengajuan proposal yang masuk ke Kemendikbud. Menurut dia, sebelumnya pemerintah juga telah menyalurkan bantuan serupa untuk 4.000 sekolah negeri dan swasta. “Jadi 220 sekolah ini bantuan yang keenam kalinya,” ucap Restu.
Ia mengatakan, selain menyediakan perangkat alat kesenian, pemerintah juga akan memberikan pelatihan kepada 220 kepala sekolah mengenai teknis pengadaan serta penggunaan alat kesenian.
Baca Juga: Pendidikan Vokasi di Daerah 3T Perluas Aksesibilitas SMK di Daerah 3T.
Bantuan alat musik
Bantuan alat musik juga diberikan bagi sekolah hasil kerja sama Kemendikbud
dengan PT Yamaha Music Indonesia Distributor. Alat musik yang diberikan adalah adalah jenis alat musik modern untuk sekolah dasar di Indonesia.
Direktur Pembinaan Sekolah Dasar, Wowon Hidayat menuturkan bahwa pelatihan penggunaan alat musik keyboard dilaksanakan dengan tiga tahapan. Tahap pertama telah dilaksanakan pada Juli 2017 dan diikuti oleh guru-guru kelas 2 dari 70 Sekolah Dasar (SD) Rujukan. Pelatihan tahap kedua dilaksanakan Oktober 2017, dan tahap tiga akan dilaksanakan pada tahun 2018. Sedangkan untuk pelatihan alat musik pianica dan recorder dilaksanakan 2 tahapan, tahap pertama dilaksanakan pada bulan Juli 2017 yang diikuti oleh guru kelas 3 dan 4 dari 490 SD rujukan, tahap kedua akan dilaksanakan pada tahun 2018.Wowon menambahkan, adanya kegiatan ini diharapkan dapat lebih banyak lagi dunia industri yang ikut berpartisipasi dalam mendukung pendidikan di Indonesia. (*)