Pentingnya Edukasi tentang Gizi untuk Anak

Halaman : 7
Edisi 66/Mei 2023

Mengenalkan manfaat gizi penting bagi anak-anak agar mereka mengetahui kandungan yang terdapat dalam makanan. Memvariasikan beragam jenis makanan pada menu sarapan, makan siang, dan makan malam setiap harinya juga penting agar menjaga gizi seimbang anak. Kandungan makanan dengan gizi seimbang menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh anak dalam berkarya dan beraktivitas.

Anak sekolah mengalami pertumbuhan fisik, kecerdasan, mental, dan emosional yang sangat cepat. Makanan yang mengandung unsur gizi sangat diperlukan untuk proses tumbuh kembang. Dengan mengonsumsi makanan yang cukup gizi secara teratur, anak akan tumbuh sehat sehingga mampu mencapai prestasi belajar yang tinggi.

Di Indonesia, masalah gizi pada anak usia sekolah terjadi karena kurangnya zat gizi tingkat berat. Hal ini disebabkan rendahnya konsumsi energi (karbohidrat, protein, dan lemak) dalam makanan sehari-hari dan atau disertai dengan penyakit infeksi, sehingga tidak terpenuhinya Angka Kecukupan Gizi (AKG).

Pencegahan masalah gizi pada anak usia sekolah perlu dilakukan untuk menjaga anak tetap sehat, berprestasi di sekolah, dan menjadi agen perubahan perilaku sehat bagi keluarga dan masyarakat. Orangtua, guru, dan pengelola sekolah lainnya memiliki peran dalam pencegahan masalah gizi pada anak ini.

Terdapat empat pilar gizi seimbang yang perlu diberikan kepada anakanak sekolah, yaitu mengonsumsi aneka ragam pangan, membiasakan perilaku hidup sehat, melakukan aktivitas fisik, dan memantau berat badan secara teratur. Mengapa makanan harus beraneka ragam?, karena tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk menjamin pertumbuhan dan mempertahankan kesehatan, kecuali Air Susu Ibu (ASI).

Baca Juga: Pendidikan dan Pembangunan Bangsa Bebas dari Stunting

 

Membiasakan perilaku hidup bersih juga penting dalam menjaga kesehatan anak. Dengan hidup bersih, tubuh akan terhindari dari penyakit infeksi atau menular. Penyakit infeksi dan status gizi memiliki hubungan yang saling mempengaruhi. Seseorang yang terkena penyakit infeksi akan mengalami penurunan nafsu makan sehingga jumlah dan jenis zat gizi yang masuk ke dalam tubuh berkurang.

Hal lain yang tidak kalah penting adalah melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik mampu meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru, dan otot. Salah satu penyebab masalah kelebihan gizi adalah adanya ketidakseimbangan antara asupan makanan dan aktivitas fisik.

Aktivitas fisik tidak harus selalu berupa olahraga. Dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin, kita dapat menyeimbangkan antara pemasukan dengan pengeluaran zat gizi sehingga dapat memperlancar sistem metabolisme tubuh dan mencegah terjadinya kegemukan atau obesitas. (*)