Perjalanan PPK Sejak 2016 Hingga 2017

Halaman : 6
Edisi 65/Juni 2023

Pendidikan karakter merupakan kunci yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak. Selain di rumah, pendidikan karakter juga perlu diterapkan di sekolah dan lingkungan sosial. Pada hakikatnya, pendidikan memiliki tujuan untuk membantu manusia menjadi cerdas dan tumbuh menjadi insan yang baik. Dalam rangka mempersiapkan Generasi Emas 2045, pemerintah menguatkan karakter generasi muda agar memiliki keunggulan dalam persaingan global abad 21. Selain lima nilai utama karakter, melalui Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), pemerintah mendorong peningkatan literasi dasar, kompetensi berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaborasi generasi muda.

Pada tahun 2016 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mulai melakukan kajian awal mengenai konsep PPK. Tim perumus PPK kemudian melakukan diskusi kelompok terpumpun dan memulai penyusunan konsep PPK. Setelah konsep PPK disusun, sambil melakukan pengembangan konsep, dilakukan pemetaan dan penetapan sekolah uji coba yang akan menerapkan PPK. Kemendikbud juga melakukan pelatihan dan pengembangan SDM, serta finalisasi dokumen PPK.

Sebanyak 542 sekolah (SD dan SMP) telah tergabung menjadi sekolah percontohan penerapan program PPK di tahun 2016. Uji coba tahap I dilakukan di 42 sekolah, sedangkan uji coba tahap II dilakukan di 500 sekolah. Sekolahsekolah tersebut merupakan sekolah yang telah menerapkan berbagai praktik baik pendidikan karakter sehingga diharapkan mampu menjadi contoh atau teladan, dan menularkan “virus kebaikan” dalam penerapan PPK di lingkungan sekitarnya. Sekolahsekolah yang dipilih juga ditentukan berdasarkan keterwakilan provinsi, kondisi geografis, maupun status sekolah negeri dan swasta. Dalam uji coba tersebut dilakukan supervisi dan pendampingan, serta evaluasi uji coba PPK.

Baca Juga: Terbentuk Karakter Bangsa yang Kuat, Harapan Presiden Menyongsong Generasi Emas 2045

 

Pada tahun 2017, Kemendikbud telah menyelenggarakan banyak pelatihan terkait penerapan PPK. Pelatihan tersebut antara lain Pelatihan Calon Fasilitator PPK, Bimbingan Teknis Program PPK Bagi Kepala Sekolah, Pelatihan Guru Program PPK, Bimbingan Teknis Gerakan Literasi Sekolah, dan Penumbuhan Budi Pekerti Peserta Didik Berkebutuhan Khusus. Semua kegiatan pelatihan tersebut dilakukan dengan saling bekerja sama antarunit utama di lingkungan Kemendikbud.

Implementasi program PPK dilaksanakan secara bertahap. Di tahun 2017, Kemendikbud menerapkan implementasi mandiri dan bertahap dengan menargetkan sebanyak 1.626 sekolah sebagai target rintisan PPK. Diharapkan, sekolah-sekolah tersebut akan memberikan dampak pada sekitar 9.830 sekolah di sekitarnya. Implementasi PPK itu tentu saja menyesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan sekolah. Diharapkan, keberhasilan satuan pendidikan yang menjalankan PPK dapat menjadi teladan/inspirasi bagi seluruh satuan pendidikan lainnya. (*)