Program Indonesia Pintar (PIP) telah memberi manfaat bagi penerima di berbagai wilayah Indonesia. Di Kota Padang, Sumatra Barat misalnya, PIP telah mengurangi angka putus sekolah hingga tersisa 0,29 persen. Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Barlius, mengatakan sampai akhir 2018 pemanfaatan PIP di Padang sebesar 96,78 persen untuk jenjang SD, dengan penerima manfaat sebanyak 28.165 siswa. Sedangkan untuk jenjang SMP, penerima PIP berjumlah 9.081 orang dengan dana yang terserap sebesar Rp7,3 miliar.
Manfaat PIP tidak hanya didapatkan oleh siswa penerima yang berada di sekolah, melainkan juga bagi peserta didik yang berada di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah merupakan salah satu dari banyak pemerintah daerah yang menaruh perhatian pada pemanfaatan PIP untuk pendidikan kesetaraan.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur, Muhammad Irfansyah mengatakan, distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan penyerapan dana PIP dari peserta didik di PKBM atau SKB terus berjalan dan diiringi pula dengan pendataan yang tepat. “Penerima dana PIP Paket A atau B saat ini masih dikejar untuk daya serapnya, karena lembaga pengelola sekolah Paket A dan B saat ini masih dikejar untuk daya serapnya,” kata Irfansyah.
Dari Mataram, Nusa Tenggara Barat, Ahmad Apriadi menjadi salah satu siswa berprestasi yang menjuarai lomba cerdas cermat hingga lomba tilawah se-Kota Mataram. Peserta didik di kelas 8 SMPN 11 Kota Mataram ini merupakan siswa penerima manfaat yang beban biaya untuk sekolahnya diringankan oleh PIP. Apriadi mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah atas kebijakan PIP yang diterimanya. “Saya dapat menggunakan dana PIP untuk keperluan sekolah, untuk beli sepatu, celana, dan buku. Alhamdulillah dana PIP membantu,” katanya.
Baca Juga: Program Indonesia Pintar: Hampir 5 Tahun Layani Akses Pendidikan Anak
Ahmad Apriadi merupakan putra dari pembuat tahu dan tempe rumahan. Kondisi ekonomi sulit tersebut tidak memadamkan semangatnya untuk menjadi yang terdepan di bidang pendidikan. Buktinya, anak ketiga dari lima bersaudara ini menjadi juara kelas dan mengikuti berbagai kejuaraan. Ahmad bercita-cita ingin bekerja di bengkel dan menjadi insinyur. Baginya, PIP telah membukakan jalan untuk dia meraih cita-cita di masa depan.
Kepala SMPN 11 Kota Mataram, Zohriah mengatakan, peserta didik miskin di sekolahnya sangat terbantu dengan adanya PIP. Untuk itu, pihaknya rutin melakukan pertemuan dengan orang tua untuk menyosialisasikan PIP beserta mekanisme dan manfaatnya. “Setiap tiga bulan sekali kami bertemu dengan orang tua siswa. Orang tua diberi informasi manfaat program PIP untuk biaya pendidikan,” tuturnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Mataram, Suhartini menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah atas adanya PIP. Program ini, kata dia, sangat bagus dan membantu keberlangsungan pendidikan bagi siswa miskin dalam melanjutkan sekolah. “PIP ini bagus sekali, karena akhirnya siswa miskin dapat tetap melanjutkan sekolah,” katanya.
Baca Juga: Angka Partisipasi Sekolah Naik Meski Belum Capai Target
Demi memberi layanan terbaik, Kemendikbud telah mengembangkan layanan PIP yang ramah bagi penerima. Jika sebelumnya untuk mendapatkan uang PIP peserta didik harus antre di bank, kini dana tersebut dapat langsung didapatkan di mesin ATM terdekat milik bank penyalur yang ditetapkan oleh Kemendikbud dengan menggunakan KIP-ATM.
Kemudahan tersebut diapresiasi oleh Pemerintah Kotawaringin Timur seperti yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pembinaan SMP, Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur, Muhammad Irfansyah. “Pengembangan layanan PIP saat ini sudah sesuai dengan perkembangan zaman, di mana peserta didik tidak perlu lagi antre. Ini patut diapresiasi,” katanya.
Irfansyah mengatakan, penggunaan KIP-ATM di wilayahnya sangat membantu para peserta didik, khususnya yang berada di daerah yang jauh dari bank. Ia berharap, ke depannya kolaborasi dengan pihak bank dapat terus ditingkatkan, di mana bank dapat melakukan jemput bola untuk mempermudah pencairan dana PIP ini. “Misalnya dengan membawa mobil ATM ke daerah terpencil,” tuturnya. (DIN)