Halo…Ini Lo Rumah Belajar

Halaman : 8
Edisi 65/Juni 2023

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan cepat tanggap dalam menyikapi perkembangan teknologi digital. Melihat fenomena anak “zaman now” keranjingan gawai, Kemdikbud mengantisipasi dengan member layanan pembelajaran melalui portal yang diberi nama Rumah Belajar.Peserta didik dan pendidik diharapkan menyukai dan memanfaatkan portal tersebut.

Kehadiran internet, terutama layanan world wide web (www), telah mengubah perilaku peserta didik dalam mencari informasi. Mereka sangat mengandalkan gawai karena dianggap lebih praktis dalam mencari informasi. Cukup dengan memencet toolbar, dalam sekejap muncul menu informasidi layar komputer,polsel, atau jenis gawai lainnya.

Mereka adalah anak-anak“zaman now”, ada pula yang menyebut generasi milenial, sedari lahirsudah dimanjakan oleh kemajuan teknologi digital yang serba otomatis, cepat, dan canggih.

Dengan ketersediaan layanan internet seperti itu, mereka memang menjadi generasi yang fisiknya kurang gerak tapi pikirannya berkelebat kesana kemari menjelajah tempat dan waktu dari situs web satu kesitus yang lain. Informasi apapun yang di inginkan akan didapatkannya, secara cepat pula. Kecepatannya jauh melampaui jika mereka mencari di rak buku perpustakaan dan membuka lembar demi lembar buku cetakan. Maka, mereka sangat tergantung pada gawai yang efektif dan efisien tersebut.

Baca Juga: Kelas Maya Lahirkan Inovasi

Ketergantungan seperti itulah yang dipindai, kemudian diantisipasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).  Pada 15 Juni 2011 lalu, Kemendikbud meluncurkan aplikasi pembelajaran berupa portal dengan nama Rumah Belajar dengan alamat situs web https://belajar.kemdikbud.go.id/. Sejak peluncuran, Rumah Belajar telah mengalami banyak kemajuan. Dari sebuah Sumber Belajar bertransformasi menjadi sebuah portal pembelajaran atau learning management system (LMS) yang terintegrasi, sebuah one stop service bagi stake holder pendidikan.

 

Dengan jargon: Belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja, portal Rumah Belajar sangat mudah diakses. Begitu di-klik, langsung muncul halaman pertama dengan berbagai menu pilihan kelompok informasi. Pada fitur Sumber Belajar misalnya, di situ tersedia materi belajar berbagai jenjang pendidikan: dari PAUD, SD hingga SMA/SMK.

Ada pula Peta Budaya, yang disiapkan untuk menyediakan berbagai macam materi pembelajaran budaya di Indonesia. Sedangkan Wahana Jelajah Angkasa dikembangkan agar peserta didik lebih mudah mengenal benda-benda angkasa. Selanjutnya, Bank Soal, yang berisi kumpulan soal-soal latihan dan tes, dan Kelas Maya merupakan kelas virtual yang dapat dimanfaatkan oleh fasilitator atau guru yang ingin mengajar dari jara kjauh.

Baca Juga: Praktikum di Laboratorium Maya Ternyata Mengasyikkan

Ingin berbagi ilmu? Ada fitur Karya Guru dan Karya Komunitas, yang member kesempatan peserta didik dan pendidik mengunggah karya terbaiknya. Juga ada Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, yang dapat digunakan sebagai sarana peningkatan kompetensi para pendidik.

Selain daring, Rumah Belajar juga dapat diakes melalui metode luring bagi daerah dengan keterbatasan akses internet, seperti di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Dengan demikian, Rumah Belajar juga sebagai alat pemerataan informasi di negeri tercintaini. Selamat belajar di Rumah Belajar.(Hendriawan Widiatmoko, Pustekkom)