Praktikum di Laboratorium Maya Ternyata Mengasyikkan

Halaman : 13
Edisi 65/Juni 2023

Faktor biaya biasanya menjadi salah satu alasan mengapa sekolah belum memiliki laboratorium. Sekarang alasan itu boleh jadi tidak berlaku lagi, karena Pustekkom Kemdikbud telah menyediakan laboratorium berbasis internet. Laboratorium Maya namanya.      

Laboratorium Maya merupakan salah satu fitur di portal Rumah Belajar, diharapkan menjadi salah satu solusi terhadap ketidaktersediaan laboratorium di sekolah. Bahkan pendidik dan peserta didik yang sekolahnya sudah memiliki laboratorium juga dapat memanfaatkannya di mana saja, kapan saja. Pendek kata, fitur tersebut terbuka diakses oleh siapa saja.      

Aplikasi Laboratorium Maya, yang dikembangkan oleh Pustekkom Kemdikbud itu, dapat digunakan oleh peserta didik dan pendidik untuk melakukan percobaan di laboratorium secara virtual (maya). Bagi pengguna umum, selain pendidik dan peserta didik, masih dapat mengakses aplikasi tersebut dan mencoba simulasi secara daring. Aplikasi Laboratorium Maya dapat diakses di laman:  https://belajar.kemdikbud.go.id/LabMaya.      

Semua percobaan atau simulasi yang tersedia di Laboratorium Maya dapat diunduh oleh pengguna dengan melakukan login terlebih dahulu. Bagi pendidik yang ingin melakukan percobaan dengan memanfaatkan aplikasi Laboratorium Maya, tentu saja harus melakukan persiapan lebih dulu. Persiapan mulai dari mengidentifikasi konten atau simulasi yang tersedia di Laboratorium Maya, merancang pembelajarannya, hingga menyiapkan strategi ketika pelaksanaan di kelas. Ketika melakukan identifikasi konten, ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh pendidik ,yaitu: mendaftar di fitur Laboratorium Maya, login pada fitur Lab Maya, pilih kategori (SMP atau SMA), pilih topik yang akan dimanfaatkan, unduh Laboratorium Maya atau Lakukan percobaan online.    

Baca Juga: Cara Mudah Memanfaatkan Rumah Belajar Tanpa Internet                         

Fitur Laboratorium Maya menyediakan konten untuk mata pelajaran IPA dan matematika dengan kategori SMP dan SMA. Saat ini, untuk mata pelajaran matematika baru tersedia empat judul konten dan mata pelajaran IPA tingkat SMP baru tersedia enam judul konten. Sedangkan untuk tingkat SMA, terbagi menjadi tiga kategori, yaitu biologi, fisika, dan kimia, dengan jumlah judul konten dua puluh.

Setiap konten sudah tersedia materi dan LKS yang dapat diunduh oleh pengguna, tetapi pendidik dapat menambahkan dokumen materi yang sesuai dengan rancangan pembelajaran. Konten Laboratorium Maya juga menyediakan petunjuk cara melakukan simulasi dan teori yang terkait dengan simulasi tersebut.

Selain konten yang bisa dimanfaatkan secara daring (online) dan luring (offline), fitur Laboratorium Maya juga menyediakan menu untuk Membuat Kelas Labaratorium Maya. Ketika membuat Kelas Laboratorium Maya, pendidik dapat memilih siswa yang akan mengikuti kelas tersebut, menuliskan petunjuk pengerjaan tugas, mengunggah dokumen sebagai referensi siswa, serta membuat aktivitas diskusi secara daring.

Pengintegrasian Teknologi Informasi

Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif dan salah satu unsur penting dalam mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah. Namun terkadang, laboratorium yang ada di sekolah belum dilengkapi dengan alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum,  sehingga tidak semua konsep yang diajarkan dapat diuji-praktikan di laboratorium. Oleh karena itu, sangat diperlukan kreativitas pendidik dalam mencari alternatif bahan dan alat lain yang dapat digunakan agar praktikum tetap dapat dilaksanakan.

Baca Juga: Ayo Berbagi llmu di Karya Guru

Menghadapi keterbatasan seperti itu, salah satu alternatif pelaksanaan praktikum yang dapat dilakukan adalah pengembangan praktikum dengan menggunakan dry lab atau lebih dikenal dengan Laboratorium Maya. Penggunaan Laboratorium Maya ini bisa dilakukan dalam laboratorium komputer, di situ pendidik membimbing langkah-langkah praktikum dari Laboratorium Maya yang kemudian diikuti oleh peserta didik.

Penggunaan Laboratorium Maya dapat dipandang sebagai salah satu bentuk pengintegrasian teknologi informasi pada mata pelajaran sains. Bentuk pengintegrasian ini tidak hanya dalam bentuk pembelajaran secara teoretis tapi juga pembelajaran empiris dengan melakukan praktikum yang disimulasikan oleh program komputer. Hal itu seiring dengan perubahan kurikulum, bahwa setiap mata pelajaran perlu diintegrasikan dengan teknologi informasi komunikasi (TIK).

Mengasyikkan dan Menyenangkan

Mengintegrasikan TIK dalam mata pelajaran ternyata membawa banyak manfaat dalam pembelajaran. Seperti yang dituturkan seorang Ibu Stela Tololiu, pendidik mata pelajaran fisika sebuah SMA di Manado. Beliau adalah Duta Rumah Belajar Provinsi Sulawesi Utara, sudah melakukan inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan Laboratorium Maya.

Baca Juga: Daerah 3T Butuh Pendidik Inovator

Pelaksanaan percobaan atau praktikum fisika menggunakan Laboratorium Maya berlangsung efektif di sekolah tersebut. Tujuan pembelajaran dapat tercapai dan peserta didik menjadi aktif dan senang dalam mengikuti pembelajaran. Peserta didik merasa pelajaran fisika tidak sulit dan rumit tapi mengasyikkan dan menyenangkan.

Dengan Laboratorium Maya, kendala alat dan laboratorium juga dapat teratasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi pendidik yang ingin memanfaatkan Laboratorium Maya untuk membuat rancangan pembelajaran terlebih dahulu setelah melakukan identifikasi konten. Dengan demikian, aktivitas belajar peserta didik dapat berjalan sesuai dengan perencanaan dan strategi yang telah disusun, terutama strategi dalam hal pemanfaatan Laboratorium Maya secara daring atau luring.

Kehadiran Rumah Belajar, khususnya Laboratorium Maya, memberi manfaat besar dalam proses pembelajaran. Maka, manfaatkanlah sebaik-baiknya. (Siti Mutmainah/Pustekkom)