Kompetensi Keahlian Perfilman di SMK Perjalanan Pembukaan SMK Perfilman

Halaman : 18
Edisi 66/Mei 2024

Keberadaan tenaga teknis perfilman dalam industri perfilman sangat dibutuhkan. Untuk itu pada tahun pelajaran 2018/2019 dibuka program keahlian perfilman pada 34 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) perintis yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Bagaimana perjalanan pembukaan program keahlian ini? Berikut JENDELA hadirkan ringkasannya dalam infografis berikut.

dilaksanakan Pusat Pengembangan Film (Pusbangfilm), Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk), dan Direktorat Pembinaan SMK

Visitasi dilakukan pada 20 sekolah dengan menilai potensi/aspek meliputi:

  1. Peserta didik
  2. Kelembagaan,
  3. Pendidik dan tenaga kependidikan,
  4. Sarana dan prasarana
  5. Potensi prestasi, ekstra kurikuler, dan tamatan

Baca Juga: Sambut Baik SMK Perfilman untuk Memenuhi Kebutuhan Industri Film

Sementaraitu, Kemendikbud juga memberikan rencana dukungan berupa peningkatan kompetensi insan perfilman di SMK, salah satunya dengan memberikan pelatihan kepada guru yang mengajarkan film.

- pelatihan dilakukan secara tiga tahap, yaitu in-on-in dengan total 120 jam pelajaran

- sasaran sekolah:

  • SMK Broadcast dan Multimedia: 72 sekolah
  • SMK Prodi Film: 20 sekolah
  • SMP dan SMA pada ekstra kurikuler film

- sasaran peserta:

  • Guru SMK Broadcast dan Multimedia: 104 orang
  • SMK Prodi Film: 100 orang
  • SMP dan SMA (ektrakurikuler film): 120 orang

Sejumlah lokakarya juga diberikan untuk peningkatan kapasitas insan perfilman dari kalangan siswa, yaitu:

Lokakarya Tingkat Sekolah

  • Sinema tografi 35 sekolah
  • Penulisan Skenario 35 sekolah
  • Penyutradaraan 30 sekolah

Total jumlah sekolah yang mengikuti tigajenislokakaryainiadalah 100 sekolah

Baca Juga: Mencontoh dari SMK Dr. Soetomo Surabaya Gandeng Praktisi dan Akademisi di Bidang Perfilman

Lokakarya Tingkat Menengah

  • Sinematografi

70 orang peserta yang mewakili komunitas, SMA, dan SMK di Indonesia

  • Penulisan Skenario

55 orang peserta yang mewakili komunitas, SMA, dan SMK di Indonesia

  • Penyutradaraan

35 orang peserta yang mewakili komunitas, SMA, dan SMK di Indonesia

Total jumlah peserta untuk tiga jenis lokakarya berjumlah 160 orang