Pernahkah Anda melihat anak yang tidak bersemangat atau bahkan tidak mau bersekolah? Salah satu faktor yang bisa menyebabkan hal tersebut adalah sekolah yang dirasa tidak menyenangkan oleh anak itu dibanding saat ia di rumah atau di lingkungan bermainnya.
Di sini peran orang tua sangat penting dalam mempersiapkan anak untuk menghadapi hari pertama sekolah, maupun saat anak mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Hal ini karena orang tua adalah aktor pendidikan yang paling dekat dengan anak dan tugas orang tua melengkapi dan mempersiapkan anak menuju ke kedewasaan dengan memberikan bimbingan dan pengarahan yang dapat membantu anak dalam menjalani kehidupannya.
Sebelum anak akan bersekolah, orang tua perlu menanyakan kesiapan anak dalam menyongsong hari pertama sekolah. Bila ada kekhawatiran pada anak, orang tua perlu melakukan pendekatan untuk menenangkan anak dalam diskusi yang hangat. Menceritakan bahwa sekolah penting untuk masa depan juga dapat disampaikan agar anak memahami mengapa ia perlu bersekolah.
Bisa diambil contoh suksesnya orang tua saat ini atau seseorang yang diidolakan anak, itu semua karena telah menempuh pendidikan di sekolah. Contoh baik seperti ini akan membuat anak termotivasi untuk bersemangat belajar di sekolah.
Berikutnya, berikan dukungan moral dengan mengatakan sekolah itu menyenangkan, karena akan menemukan banyak teman baru, guru baru, serta pelajaran-pelajaran yang menyenangkan dan berguna bagi anak nantinya. Bagi sebagian anak, bertemu dengan orang-orang baru yang belum dikenalnya akan menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan. Namun penjelasan orang tua dapat mengubah persepsi tersebut menjadi sesuatu yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu.
Baca Juga: Bangun Sekolah Menyenangkan Bersama-sama
Begitu pula saat anak sudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah, peran orang tua tidak lantas berhenti. Sebagai bagian dari komunitas sekolah, keluarga juga memiliki peran dalam menciptakan sekolah yang menyenangkan.
Peran ini dapat diwujudkan dalam keterlibatan orang tua pada kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh sekolah. Terkadang orang tua tidak menyempatkan hal ini dengan alasan kesibukan dalam bekerja, dan seolah melepaskan tanggung jawab pendidikan anak mereka kepada sekolah. Padahal seyogianya orang tua harus bersinergi dan terlibat dalam proses itu sehingga baik di rumah maupun di sekolah, anak-anak mendapatkan lingkungan yang kondusif dan mendukungnya untuk berkembang dengan optimal.
Sekolah juga harus melakukan upaya agar mengajak orang tua peduli dan terlibat dalam proses pendidikan itu sendiri. Dengan datang ke sekolah dan melihat langsung lingkungan kelas, berkenalan dengan teman dari anaknya di sekolah, serta berinteraksi dengan guru-guru. Dari sana akan terjadi komunikasi dan menumbuhkan rasa percaya diri serta kebanggaan pada diri anak atas keterlibatan orang tuanya.
Saat mengikuti kegiatan di sekolah, orang tua juga bisa mengajarkan anak untuk bersosialisasi. Dorong anak agar berani berkenalan dengan teman-temannya. Bila anak telah kenal dan memiliki banyak teman, maka akan lebih mudah baginya untuk mengikuti kegiatan yang dilakukan di sekolah.
Baca Juga: Sekolah sebagai Rumah Kedua bagi Anak
Di rumah, interaksi dengan anak juga harus tetap terjaga . Dengan memposisikan diri sebagai sahabat anak, orang tua dapat menanyakan bagaimana pengalaman di sekolah hari itu, sehingga anak akan terbuka dan menceritakan apa yang terjadi di sekolah.
Interaksi positif ini dapat pula mencegah terjadinya perundungan kepada anak, karena dapat ditindaklanjuti secara dini apabila anak terindikasi menerima perundungan dari teman, guru, atau warga sekolah lainnya. Kasus perundungan merupakan salah satu penyebab anak trauma untuk datang ke sekolah. Apabila anak tidak terbuka saat menerima tindakan perundungan, maka anak tidak akan merasa sekolah menjadi tempat yang menyenangkan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus mendorong kesadaran orang tua untuk terlibat dalam proses pendidikan anak. Seperti gagasan Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, orang tua merupakan salah satu komponen dari Tripusat Pendidikan bersama dengan sekolah dan juga masyarakat.
Pendekatan Tripusat Pendidikan ini menunjukkan bahwa ketiga elemen merupakan hal penting yang saling bersinergi dan tidak terpisahkan dalam pendidikan anak, serta akan membentuk karakter anak. Dengan keterlibatan dan dukungan orang tua kepada sekolah anaknya, diharapkan menciptakan kesan serta persepsi positif terhadap sekolah dan menjadikannya sekolah yang menyenangkan. (ANK)