Orangtua Hebat Mampu Tumbuhkan Budi Pekerti dan Budaya Prestasi Anak

Halaman : 11
Edisi 67/Juni 2024

Kunci keberhasilan menciptakan generasi yang hebat adalah melalui pendidikan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama untuk proses perkembangan serta pembentukan karakter anak. Orangtua merupakan sosok yang dijadikan panutan bagi anak-anaknya dimana sikap, perilaku, dan ucapannya akan terekam dalam benak mereka yang tanpa disadari akan dijadikan sebagai dasar dalam bersikap serta berperilaku sehari-hari.

KETERLIBATAN ORANGTUA DI SEKOLAH

Berikut adalah hal-hal yang harus dilakukan orangtua bersama sekolah untuk menumbuhkan budi pekerti dan budaya prestasi pada anak

  1. Pertemuan Dengan Guru/Wali kelas
  2. Mengikuti Kelas Orang tua
  3. Menjadi Narasumber Di kelas Inspirasi
  4. Hadir Pada pembagian Rapor
  5. Hadir pada pentas akhir tahun ajaran
  6. Hadir di hari Ayah/ibu
  7. Hadir dalam kegiatan di Sekolah
  8. Terlibat dalam Paguyuban Orangtua
  9. Menghubungi Wali Kelas ketika anak tidak suka masuk Sekolah
  10. Membantu mengelola Perpustakaan

Baca Juga: Pentingnya Kenalkan Kemajemukan pada Anak Sejak Usia Dini

Orangtua Hebat adalah orangtua yang memiliki karakter baik dan mampu menularkan nilai-nilai baik itu kepada anak-anaknya dengan memberikan contoh sebagai teladan yang baik bagi mereka. Orangtua yang hebat itu akan menunjukkan nilai-nilai religius, nasionalis, mandiri, integritas, dan gotong royong kepada anakanaknya dalam kehidupan sehari-hari sehingga tercipta rasa aman, nyaman, dan menyenangkan ketika anak-anak berada di lingkungan keluarga.

Banyak sekali bentuk-bentuk dukungan yang dapat diberikan orangtua di rumah dalam rangka penumbuhan budi pekerti dan prestasi anak. Setiap keluarga memiliki cara-cara sendiri dalam mendidik anak-anak mereka di rumah dan cara-cara baik itu tentu perlu terus dilanjutkan. Namun, cara pengasuhan yang tidak sesuai tentu harus diubah, baik untuk perkembangan anak maupun perkembangan zaman.

Oleh karena itu, orangtua tentu perlu terus belajar menjadi orangtua hebat Orangtua hebat perlu memastikan anak-anaknya berada di lingkungan yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Beberapa caranya yaitu dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain bersama teman sebayanya, mengajak anak membantu pekerjaan rumah sesuai dengan kemampuannya, dan berkomunikasi efektif dengan anak serta mengembangkan literasi keluarga dengan mengenalkan buku pada anak.

Baca Juga: Trik Orangtua Menumbuhkan Karakter Menghargai Perbedaan SARA pada Anak

Selain itu, orangtua hebat juga harus melindungi anak-anaknya dari kekerasan seksual. Anak harus dikenalkan tentang anggota tubuh yang harus iindungi dan tidak boleh ada orang yang menyentuhnya kecuali orangtua dan pengasuh yang dipercaya serta dokter dengan catatan didampingi oleh orangtuanya dan juga dengan seizin anak tersebut. Ajarkan pula anak tentang cara bereaksi yang tepat jika bagian-bagian tubuh yang dilindungi disentuh oleh orang lain, misalnya dengan lari dan berteriak “tidak mau”, “jangan”, “tidak”, “tolong”, dan lainnya. Bagian-bagian tubuh yang perlu dilindungi oleh anak meliputi mulut, dada, paha, dubur, dan alat kelamin.

Selanjutnya orangtua hebat juga perlu mengenalkan pencegahan tindak pidana perdagangan orang kepada anak. Orangtua perlu mengajarkan anak untuk mewaspadai ajakan orang yang baru dikenal, membiasakan anak pergi dengan pengawasan orangtua, mengenalkan anak tentang tempattempat umum dan aturan yang berlaku serta mengajarkannya mencari informasi sederhana di tempat umum yang baru didatangi seperti bertanya kepada petugas berseragam dan lainnya.

Pada usia ini, orangtua hebat juga perlu mempersiapkan anak-anaknya tentang masa akil balig dimana anak mengalami masa transisi antara masa anak-anak dan remaja. Bimbingan orangtua kepada anak pada masa-masa ini sangat diperlukan karena perubahan fisik, psikis, dan mulai berfungsinya organ reproduksi dapat sangat mengejutkan mereka. Orangtua harus meyakinkan anaknya bahwa perubahan-perubahan itu adalah normal dan terus menerus mendorong anak mencari informasi lebih jauh tentang pubertas dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan dipertanggung jawabkan.

Baca Juga: Ini Langkah Menyikapi Tragedi pada Anak oleh Orangtua dan Guru

Mengasuh anak pada tahap ini memiliki tantangan tersendiri dimana orangtua diharuskan terus belajar untuk mendampingi mereka. Orangtua perlu terlibat dalam pendidikan anak baik di rumah maupun di sekolah agar anakanak memiliki dasar yang kuat di usia yang masih muda serta tumbuh menjadi sosok yang memiliki budi pekerti dan prestasi yang baik.

Orangtua Hebat Bagi Anak Usia SMP, SMA, dan SMK

Menghadapi anak-anak dengan usia sekolah pada jenjang SMP tentu berbeda ketika mereka masih SD, begitu juga dengan anak pada jenjang SMA atau SMK. Memasuki jenjang SMP, anakanak akan mengalami masa puber dan beralih menuju dewasa serta perubahan kondisi fisik pun akan berkembang pesat karena aktifnya hormon pertumbuhan mereka. Begitu juga dengan perubahan perilakunya, seperti lebih senang berkumpul dengan teman sebayanya, tertarik terhadap lawan jenis, senang mencari perhatian, mudah terpengaruh lingkungan sekitar, dan lainnya.

Pada anak usia SMA/SMK, penampilan fisik mereka sudah menampakkan ciri orang dewasa seperti berkumis, berbadan tegap bagi laki-laki, terdapat lekuk tubuh pada perempuan, dan lainnya. Selain itu, anak akan mulai menjaga penampilan, senang terlibat aktivitas di masyarakat, memiliki rasa ingin tahu dan seringkali mencobacoba, mulai dapat mengendalikan emosi, mampu berpikir kritis dan memecahkan masalah, memerlukan penghargaan, dan lainnya.

Baca Juga: Butuh Peran Aktif Masyarakat Wujudkan Ketertiban dan Keamanan Bersama

Ketika anak berada pada tahap ini, sebaiknya orangtua menempatkan posisi sebagai teman dekat agar menjadi tempat pertama untuk bercerita dan berdiskusi. Orangtua juga harus memastikan anak-anaknya berada di lingkungan yang aman, nyaman, dan menyenangkan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Namun, pada usia ini orangtua perlu mengenalkan hingga melindungi anak dari berbagai ancaman yang ada di sekitar mereka.

Hal pertama adalah pencegahan kekerasan pada anak yang bisa terjadi di mana saja bahkan di lingkungan rumah sendiri. Orangtua harus melindungi mereka dari berbagai macam kekerasan seperti kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan verbal, pelecehan seksual, dan lainnya yang dilakukan oleh siapapun. Dalam hal ini orangtua perlu membangun komunikasi positif, dialogis, dan menyenangkan. Selain itu, orangtua juga perlu mengajarkan mereka bersikap tegas terhadap sesuatu hal seperti mengatakan “aku tidak mau”, “jangan lakukan itu”, “pegi sana, jangan dekati aku”, dan lainnya.

PEMBIASAAN di KELUARGA

Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan orangtua sebagai pembiasaan di kehidupan sehari-hari untuk menumbuhkan budi pekerti dan budaya prestasi pada anak sesuai usia sekolahnya:

* Beribadah sesuai dengan agamanya

* Membiasakan anak sarapan

* Berpamitan sebelum bepergian

* Memberikan rasa Aman dan Nyaman

* Menaati Aturan yang dipakai bersama

* Menjadi pendengar yang Baik

* Membiasakan Anak untuk mandiri dan Bertanggung Jawab

* Mendampingi anak saat menonton Televisi

* Menjalin Komunikasi

* Mendampingi kegiatan belajar

* Membiasakan perilaku Sopan Santun

* Memunculkan Kepemimpinan pada anak

* Membiasakan hidup Bersih dan Sehat

* Melakukan Kegiatan bersama

* Bermain bersama Anak

* Menumbuhkan Kebiasaan Membaca dan berdiskusi

* Menumbuhkan rasa Nasionalisme dan kebangsaan

* Mendukung minat dan bakat Anak

Baca Juga: Pentingnya Kenalkan Kemajemukan pada Anak Sejak Usia Dini

Anak di usia ini rentan terhadap pelecehan seksual maka orangtua harus mengenalkan cara terhindar dari pelecehan seksual. Orangtua perlu memberikan pemahaman pada anak bahwa terdapat perbedaan biologis antara perempuan dan lakilaki, kemudian mendidik mendidik anak untuk hidup sehat dan berhias secara wajar sesuai jenis kelaminnya, serta menanamkan rasa malu untuk melanggar norma agama dan masyarakat yang berlaku. Selain itu, ajarkan juga anak tentang batasan-batasan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya dan memberi tahu jenis-jenis sentuhan yang pantas dan tidak pantas dilakukan orang lain terhadapnya serta memberi tahu situasi yang mungkin membahayakan anak dan mengingatkan anak untuk memberikan perlawanan jika mengalami kekerasan.

Selanjutnya pada usia ini orangtua juga harus mampu mencegah anaknya dalam penyalahgunaan narkoba (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif). Biasanya hal ini diawali dengan merokok dan minum minuman keras yang selanjutnya mencoba yang lebih berat yaitu narkoba. Untuk mencegahnya, orangtua harus memperkuat anakanaknya dengan pendidikan agama, menjalin kedekatan dan berkomunikasi positif, memperbanyak kesibukan dan mendorong anak berkegiatan yang positif serta membantu anak mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.

Selain itu, orangtua juga perlu mencegah anak agar tidak terjerat pornografi karena hal ini akan merusak lima bagian otak (otak besar, diensefalon, otak tengah, otak belakang, dan otak kecil) secara permanen. Orangtua perlu menjalin kedekatan dengan anak dan memperkuat mereka dengan pendidikan agama serta memberikan pilihan kegiatan positif dan produktif bagi mereka. Orangtua harus membatasi anak-anaknya dalam mengakses media baik elektronik maupun digital bahkan perlu menjadi teman anak di berbagai media sosial. Penting bagi orangtua berkomunikasi efektif dengan anak terutama berdiskusi tentang bahaya pornografi dan sanksi-sanksinya baik agama, sosial, dan hukum.

Baca Juga: Trik Orangtua Menumbuhkan Karakter Menghargai Perbedaan SARA pada Anak

Hal lain yang dapat membahayakan perkembangan anak adalah penyebaran ajaran ekstrim. Ajaran ekstrim adalah dalih agama atau ideologi tertentu dapat terjadi di mana-mana dan sasaran yang empuk adalah anak sekolah. Ajaran ekstrim bersifat cuci otak untuk mempengaruhi orang seolah-olah ajaran itulah satu-satunya kebenaran bahkan mereka tega berpisah dari keluarganya demi keyakinan baru yang dianutnya.

Orangtua harus berperan aktif untuk mencegah ajaran ekstrim kepada anak dengan memberikan rasa aman, nyaman dan menyenangkan untuk tinggal di rumah serta orangtua diharakan mampu menjadi sahabat bagi anak. Selain itu, berikanlah pemahaman agama yang benar dan perkuat nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa dalam kehidupan sehari-hari mereka. Anak juga harus diberikan pemahaman akan bahaya gerakan radikalisme dan ajaklah mereka untuk mengenali tokoh-tokoh yang berintegritas serta bertanggung jawab dalam menyebarkan ajarannya. (RUN/ABG)

CARA ORANGTUA MENGASAH ANAK PENYANDANG MINAT DAN BAKAT DISABILITAS

Anak dengan disabilitas tentu dapat meraih sukses dalam hidupnya bila mendapat kesempatan dan dukungan dari orantuanya. Ciri-ciri anak dengan disabilitas mungkin berbeda dengan anak yang lain tetapi kebutuhan mereka pada dasarnya sama, antara lain kebutuhan untuk disayang, berteman, bermain, belajar, dan bersekolah. Berikut cara mengasah minat dan bakat anak penyandang disabilitas:

  1. Memberikan berbagai rangsangan dan dorongan untuk berprestasi
  2. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menggali bakat yang dimiliki anak
  3. Menghargai setiap usaha anak