SMK Rujukan Hasilkan SDM Terampil dan Berdaya Saing Tinggi

Halaman : 18
Edisi 68/November2024

SMK sebagai lembaga pendidikan yang siap menghasilkan lulusan terbaik, dan memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, baik tingkat nasional ataupun internasional. Kemendikbud terus berupaya meningkatkan kualitas lembaga pendidikan dengan berbagai terobosan baru, salah satunya adalah merintis pengembangan model sekolah menengah kejuruan baru yakni SMK Rujukan.

Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019 mengamanatkan salah satu programnya adalah setiap kabupaten/kota memiliki minimal 1 Sekolah Menengah Rujukan/Model. Dalam mewujudkan rencana tersebut diperlukan sebuah pembinaan kepada SMK yang selanjutnya untuk ditetapkan dan dikembangkan menjadi SMK Rujukan.

SMK Rujukan merupakan suatu model sekolah yang dapat dijadikan rujukan bagi sekolah-sekolah menengah kejuruan di sekitarnya, dan wajib memiliki 3 sampai dengan 4 aliansi sekolah kejuruan. Sebagai sekolah rujukan sekolah menengah kejuruan tersebut harus memiliki kinerja unggul, akses besar, dan efektif dalam mengelola institusi, serta mendampingi SMK aliansinya dalam pelaksanaan proses pembelajaran bermutu.

Kriteria SMK Rujukan adalah memiliki peserta didik lebih dari 1000 siswa, guru yang produktif sekitar 75 orang, lahan yang siap dikembangakan lebih dari 5000 m2, memiliki jaringan kerja sama dengan lebih dari 100 perusahaan industri. Selain itu juga, sekolah menengah kejuruan tersebut memiliki fasilitas sarana dasar yang baik, letak sekolah yang strategis, kinerja baik khususnya dalam bidang kebekerjaan dan nilai ujian nasional (UN), memiliki fasilitas dan kemampuan sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK), dan memiliki siswa yang berkarakter baik.

Baca Juga: Pendidikan Vokasi di SMK Cetak Tenaga Kerja Siap Pakai Secara Global

Peran dan fungsi dari keberadaan SMK rujukan ini sebagai gambaran SMK yang unggul, efektif, dan memiliki banyak akses industri. Selanjutnya juga memiliki fungsi sebagai tempat TUK dan ujian teori kejuruan secara daring, sebagai pusat SMK berbasis TIK, sebagai pusat pengembangan bahan ajar SMK, sebagai pusat promosi lulusan SMK. SMK Rujukan juga memfasilitasi pendampingan peningkatan mutu guru SMK aliansi, dan memberikan pendampingan bagi Unit Sekolah Baru (USB) SMK Negeri dan Swasta.

Dalam Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Direktur Pembinaan SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah Nomor 705/D5.2/KP/ 2016 tentang Penetapan SMK Yang Berpotensi Untuk Dikembangkan Menjadi SMK Rujukan, tahun ini telah menetapkan sebanyak 1656 SMK yang memiliki potensi menjadi SMK Rujukan.

Surat keputusan tersebut menyapaikan bahwa pembinaan SMK yang berpotensi menjadi SMK Rujukan merupakan upaya yang perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh, berkesinambungan dan perlunya melakukan sinergi antar Sub Direktorat yang ada di Direktorat Pembinaan SMK sesuai tugas dan fungsinya. Agar SMK tersebut dapat mencapai kinerja SMK Rujukan sesuai dengan yang direncanakan.

SMK Rujukan memiliki fasilitas lengkap dan dapat digunakan bersama, seperti bengkel standar sesuai dengan program keahlian yang dimiliki, sumber belajar atau materi belajar secara dari dan penggunaan laman sebagai tempat pelatihan guru. Kemudian juga memiliki perpustakaan dengan penyajian buku yang lengkap, memiliki bengkel unggulan untuk praktik bersama, memiliki internet yang cukup dengan server bahan ajar. Tidak hanya lengkap secara fasilitas, SMK Rujukan juga sebagai tempat pendampingan dan pelatihan guru, Teaching Factory, testing center untuk kompetensi, produk dan jasa, serta ruang pamer produk atau jasa SMK, dan hubungan industri.

Contoh SMK Rujukan

Salah satu sekolah yang terpilih menjadi SMK Rujukan adalah SMK Negeri 1 Tuban, Provinsi awa Timur. SMK tersebut memiliki program unggulan yakni menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri pada tahun 2015, mengembangkan sikap dan kompetensi keagamaan sebagai basis karakter siswa, mengembangkan pembelajaran berbasis IT, menjadi Sekolah Rujukan dengan jumlah sekolah aliansi minimal 5, melaksanakan UN Berbasis Komputer, menjadi LSP kompetensi keahlian otomotif.

Bagian terpenting dari keunggulan SMK Negeri 1 Tuban yang menjadi SMK Rujukan adalah telah bekerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri untuk menyalurkan tamatan minimal 65 persen dari jumlah lulusan, pembelajaran mandiri yang intensif menyiapkan tamatan diterima di Perguruan Tinggi Negeri minimal 15 persen dari jumlah lulusan, dan mengembangkan bisnis center untuk menyiapkan tamatan menjadi wirausaha minimal 20 persen dari jumlah lulusan.

Pemerintah akan terus kembangkan pendidikan kejuruan di Indonesia yang disesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, agar para generasi muda akan menjadi unggul baik nasional ataupun internasional. Pengembangan pendidikan kejuruan tersebut dituangkan dalam School Development Plan (SDP) dengan pendekatan paradigm baru dalam perencanaan pengembangan SMK.

Baca Juga: Fokus Pengembangan SMK di Lima Sektor Unggulan

Pendekatan melalui SDP tersebut yakni program pengembangan yang diusulkan harus berbasis kinerja (performance based activity) dengan menempatkan implikasi pengembangan pada peningkatan mutu pendidikan sebagai capaian utama dibandingkan dengan investasi (bangunan atau peralatan yang dibutuhkan), mempertimbangkan efisiensi dan keefektifan pemanfaatan dana dengan mengukur pencapaian sasaran dengan indikator kinerja, melaksanakan monitoring dan evaluasi untuk menjaga akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan program, dan mempertimbangkan keberlanjutan program pengembangan yang telah dianggap berhasil selama 4 tahun mendatang.

Dengan berbagai pengembangan terhadap sekolah menengah kejuruan, diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang siap memasuki dunia kerja, memiliki kepemimpinan tinggi, disiplin, profesional dan terampil di bidangnya. Dengan begitu lulusan SMK dapat menjadi tenaga kerja siap pakai, dan berprestasi di bidang kerjanya. (*)