Memasuki tahun pelajaran baru, siswa akan dihadapkan pula dengan mata pelajaran baru dan cara mengajar guru yang beragam. Cara belajar juga bisa jadi berbeda dibanding tahun pelajaran sebelumnya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menawarkan media pembelajaran menyenangkan selain buku yang dapat digunakan peserta didik. Media tersebut adalah Rumah Belajar.
Rumah Belajar dapat diakses di alamat belajar.kemdikbud.go.id. Portal ini dikembangkan pada 2011 secara web based dan pada 2018 sudah mulai dikembangkan dengan android based. Rumah Belajar memuat konten dan katalog media pembelajaran untuk semua jenjang pendidikan. Guru, siswa, orangtua, dan masyarakat umum bisa leluasa mengaksesnya.
Sejak peluncuran, Rumah Belajar telah mengalami banyak kemajuan. Dari sebuah fitur Sumber Belajar, Rumah Belajar bertransformasi menjadi sebuah portal pembelajaran atau learning management system (LMS) yang terintegrasi, sebuah one stop service bagi stakeholder pendidikan.
Beragam fitur tersedia di portal Rumah Belajar. Mulai dari Buku Sekolah Elektronik (BSE), bank soal-yang berisi kumpulan soal-soal latihan dan tes, laboratorium maya, dan kelas maya-merupakan kelas virtual yang dapat dimanfaatkan oleh fasilitator atau guru yang ingin mengajar jarak jauh.
Ada pula Peta Budaya yang disiapkan untuk menyediakan berbagai macam materi pembelajaran budaya di Indonesia. Sedangkan fitur Wahana Jelajah Angkasa dikembangkan agar peserta didik lebih mudah mengenal benda-benda angkasa.
Selain daring, Rumah Belajar juga dapat diakses melalui metode luring bagi daerah dengan keterbatasan akses internet, seperti daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Bagaimana cara memanfaatkan Rumah Belajar tanpa internet ini? Asal tahu caranya, praktik pembelajaran tetap bisa dilakukan di ruang kelas yang tidak memiliki jaringan internet.
Baca Juga: Orang Tua juga Berperan Ciptakan Sekolah yang Menyenangkan untuk Anak
Cara Mengunduh
Konten pembelajaran dari lima fitur yang tersedia sangat sederhana, yaitu membuka Rumah Belajar, register, kemudian memilih konten sesuai dengan topik yang akan diajarkan atau dipelajari. Bila sesuai dengan yang dicari, pengunjung tinggal mengeklik tombol unduh di masing-masing konten tersebut.
Setelah berhasil mengunduh konten materi di Rumah Belajar, kemudian menyimpannya dalam media penyimpanan yang lain (flashdisk, external hardisk, memorycard, dan alat penyimpan data lainnya). Fail yang telah tersimpan tersebut dapat dimanfaatkan secara offline dengan cara ditayangkan di kelas bagi sekolah yang memiliki fasilitas proyektor dan laptop. Sedangkan sekolah yang terkendala jaringan internet dan listrik dapat mencetaknya untuk dibagikan ke peserta didik sebagai media pembelajaran.
Selanjutnya pendidik tinggal memanfaatkan fail unduhan tersebut sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Semua terserah pendidik, bisa dimodifikasi sendiri sesuai tujuan pembelajaran dan ketersediaan sarpras TIK di masing-masing sekolah. Bagaimana cara memanfaatkannya dikelas, ini tergantung kreasi masing-masing pendidik dalam memadukannya dengan model pembelajaran yang lain. Penerapan model pembelajaran yang memanfaatkan Rumah Belajar ini bervariasi bagi tiap pendidik. (*)
Baca Juga: Bangun Sekolah Menyenangkan Bersama-sama