Pembangunan Fisik Tercapai, SMK Negeri 1 Mundu Fokus Revitalisasi Alat Praktik

Halaman : 8
Edisi 68/November2024

Sekola Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mundu, Cirebon, Jawa Barat, merupakan salah satu SMK yang merasakan dampak dari program Revitalisasi SMK. Bagi SMK dengan bidang keahlian kelautan atau kemaritiman ini, revitalisasi untuk pembangunan fisik sudah dianggap selesai. Pihak sekolah sudah memiliki perencanaan atas bantuan tahap kedua yang akan diterima dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Mereka akan fokus pada revitalisasi alat praktik agar dapat mengikuti perkembangan teknologi terkini sehingga mendukung peningkatan kompetensi siswa dan guru.

DITAHUN pertama Program Revitalisasi SMK, 2017, SMKN 1 Mundu menerima bantuan pendidikan sebesar Rp1,3 milyar. Bantuan tersebut disebut bantuan komprehensif yang diberikan untuk 219 SMK yang termasuk dalam daftar SMK yang direvitalisasi, salah satunya SMK Negeri 1 Mundu. Dalam bantuan komprehensif, ada beberapa komponen yang masuk dalam revitalisasi, antara lain pembangunan fisik, kurikulum, dan peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan.

Wakil Kepala SMK Negeri 1 Mundu Bidang Sarana dan Prasarana, Arief Setiawan mengatakan, bantuan komprehensif tersebut digunakan untuk merenovasi gedung asrama dan beberapa laboratorium praktik. “Jujur, dari tahun 1990 kita sudah punya asrama. Tapi mencari anggaran untuk rehab asrama susah. Alhamdulillah kemarin dari program revitalisasi kita dapat anggaran rehab asrama, jadi tampak sekali megahnya, kelihatan apik, orang tua siswa baru juga lebih aktif menitipkan anak-anaknya di asrama,” tuturnya.

Baca Juga: Kini Kualitas dan Sumber Daya Manusia SMK Negeri 9 Padang Kian Terukur

Dari Program Revitalisasi SMK, Sekolah ini juga mendapat tambahan dua ruang praktik siswa (RPS) yang pembangunannya sedang berlangsung. Kegiatan belajar mengajar di sekolah sekarang terlihat lebih nyata dan hidup dibanding sebelumnya. Alat-alat praktik yang mendukung kegiatan siswa, khususnya kegiatan usaha, juga berjalan dengan baik melalui teaching factory atau techno park.  

Selain menghasilkan produk dalam teaching factory, SMK Negeri 1 Mundu juga menghasilkan jasa, yakni melalui program keahlian Teknika Kapal Penangkap Ikan (TKPI). Koordinator Kompetensi TKPI, Lilik Casidi menuturkan, TKPI memiliki unit produksi yang menyediakan jasa perbaikan pendingin atau mesin pendingin. “TKPI juga mengembangkan mata pelajaran welding atau pengelasan. Jadi ada pemesanan bikin pagar, misalnya. Bisa lebih murah dan harga bersahabat,” ujar Lilik.

Tahun ini, SMK Negeri 1 Mundu akan kembali mendapatkan bantuan dari program Revitalisasi SMK sebesar Rp7,5 milyar dari pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Seperti halnya bantuan pertama, bantuan kedua ini pun merupakan bantuan komprehensif yang bisa digunakan untuk merevitalisasi berbagai komponen yang dibutuhkan. “Kita fokuskan dulu, dari kerja sama industri, pengelolaan atau manajerial sekolah, kompetensi guru, peningkatan sekolah dengan pengelolaan berbasis TIK, termasuk pembangunan fisik dan alat juga,” ujar Bendahara SMK Negeri 1 Mundu, Rizal.

Baca Juga: Revitalisasi SMK Negeri 1 Bawen, Daya Serap Lulusan Semakin Meningkat

Rizal mengatakan, fokus untuk bantuan kedua sebesar Rp7,5 milyar sudah dibicarakan dan diputuskan untuk rehabilitasi kelas RPS dan revitalisasi alat atau peremajaan alat. Salah satunya mereka berharap dapat membeli simulator kapal dengan teknologi 180 derajat untuk mendukung praktik siswa program keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI). Pihak sekolah pun melihat bahwa revitalisasi alat untuk praktik di sekolah akan berujung pada peningkatan kompetensi siswa dan sertifikasi profesi siswa yang dibutuhkan dunia industri dan dunia usaha (DUDI).

Dengan adanya revitalisasi, salah satu sekolah kemaritiman itu juga semakin meningkatkan kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri. Wakil Kepala SMK Negeri 1 Mundu Bidang Hubungan Industri, Rachmat Indrianto mengatakan, saat ini ada ratusan perusahaan yang bekerja sama dengan SMKN 1 Mundu, baik untuk praktik kerja industri (prakerin) maupun untuk merekrut lulusannya sebagai tenaga kerja.

SMK Negeri 1 Mundu juga sudah memiliki Bursa Kerja Khusus (BKK) sehingga manajemen sebaran lulusannya dapat terkelola dan terawasi dengan baik. Untuk sebaran prakerin, perusahaan yang bekerja sama tersebar dari Lampung hingga Bali, sedangkan untuk sebaran lulusan, sebagian besar lulusannya bekerja di perusahaan luar negeri, antara lain Jepang dan Korea.

Baca Juga: Revitalisasi Antarkan SMK Raden Umar Said Unggul di Bidang Animasi

Revitalisasi SMK untuk komponen kurikulum juga berdampak pada perubahan sistem pembelajaran. Setelah Revitalisasi SMK diterapkan, sekolah langsung menggunakan sistem blocking dalam kegiatan belajar mengajar. Wakil Kepala SMK Negeri 1 Mundu Bidang Kurikulum, Winoto Wahyudi mengatakan, dengan sistem blocking, siswa dapat mengikuti pembelajaran mata pelajaran produktif secara fokus dan kontinu.

SMK Negeri 1 Mundu memiliki lima program keahlian, yakni Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI), Teknika Kapal Penangkap Ikan (TKPI), Agribisnis Perikanan (AP), Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPHPi), dan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Dari total 42 guru produktif yang mengajar lima program keahlian itu, sebesar 95 persen sudah tersertifikasi, sedangkan sisanya sebanyak dua orang belum tersertifikasi. Untuk memenuhi kebutuhan guru produktif, dua guru tersebut mengikuti Program Keahlian Ganda pada tahun 2017.

Dalam Revitalisasi SMK, setidaknya ada lima komponen yang direvitalisasi, yaitu kurikulum, kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), kualitas pendidik, fasilitas, dan kualitas lulusan. SMK Negeri 1 Mundu masih dalam proses melakukan revitalisasi untuk lima komponen tersebut, dan akan terus berlanjut dengan dukungan pemerintah. (DES/DNS)