Pesan untuk Orangtua Perhatikan Gizi Anak Agar Tidak Stunting

Halaman : 20
Edisi 66/Mei 2024

Sebuah kebahagian bagi orangtua apabila memiliki anak yang tumbuh sehat, cerdas, kreatif, dan produktif di masa mendatang. Dibekali dengan pendidikan yang berkualitas, anak-anak tersebut berpeluang besar meraih kesuksesan untuk membangun bangsa ini ke depan, minimal mereka sukses bagi dirinya sendiri dan keluarganya.

Sebaliknya, jika anak terlahir dan tumbuh dalam situasi kekurangan gizi kronis dan kemungkinan besar mereka akan menderita kerdil atau gagal tumbuh. Maka dari itu, orangtua perlu memerhatikan gizi anaknya mulai sejak di dalam kandungan hingga setelah anak itu lahir dan dalam masa pertumbuhannya.

Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia M. Jusuf Kalla menyampaikan, saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalensi anak kerdil (stunting) yang cukup tinggi dibandingkan negara-negara berpendapatan menengah lainnya. Sekitar 9 juta anak Indonesia mengalami stunting. Kekurangan gizi kronis yang terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga berusia dua tahun.

“Periode 1.000 hari pertama kehidupan seyogyanya mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas seseorang di masa depan,” ujar Wapres Jusuf Kalla beberapa bulan lalu.

Bayi di bawah lima tahun (balita) pendek (stunted) dan sangat pendek (severely stunted) adalah balita dengan panjang badan atau tinggi badan menurut umurnya dibandingkan dengan standar baku World Health OrganizationMulticenter Growth Reference Study (WHO-MGRS) 2006.

Baca Juga: Peningkatan Kualitas Gizi Anak Sejak Dini

 

Para orangtua khususnya ibu perlu mengetahui kesehatan serta gizi sebelum dan pada masa kehamilannya. Semasa kehamilan seorang ibu memerlukan tambahan energi, protein, zat besi, asam folat, dan yodium agar gizi bayi dalam kandungannya tercukupi. Mereka juga perlu menjaga tubuh agar terhindar dari cacingan dan malaria sehingga bayi tumbuh sehat di dalam kandungan.

Setelah anak lahir, sebaiknya seorang ibu berinisiasi untuk menyusui dini terutama melalui pemberian air susu ibu (ASI) jolong atau kolostrum yang mengandung banyak gizi dan zat-zat pertahanan tubuh. Selanjutnya, seorang ibu juga sebaiknya memberikan ASI eksklusif sejak anak berusia 0 hingga 6 bulan sejak kelahirannya bahkan hingga bayi tersebut berusia 23 bulan.

Hal tersebut berguna agar bayi memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat, perkembangan otak yang baik, berat badan ideal, tulang bayi lebih kuat, dan mendapat limpahan kolesterol serta mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian mendadak saat tidur.

Setelah bayi berusia 6 bulan, seorang ibu sebaiknya memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) guna memperkenalkan jenis-jenis makanan baru pada bayi. MP-ASI juga dapat mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh bayi yang tidak lagi dapat disokong oleh ASI serta membentuk daya tahan tubuh dan perkembangan sistem imunologis anak terhadap makanan maupun minuman.

Baca Juga: Pentingnya Edukasi tentang Gizi untuk Anak

 

Selain memberikan MP-ASI, para orangtua juga perlu melakukan beberapa hal penting agar bayi tumbuh sehat diantaranya memberikan imunisasi lengkap, menyediakan obat cacing dan suplementasi zink, dan memberikan perlindungan terhadap malaria serta

melakukan pencegahan dan pengobatan diare pada bayi. Air bersih dan sanitasi di dalam rumah pun menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan orangtua agar anak-anaknya tumbuh sehat. (*)

 

Pure Labu Kuning :

Bahan :

  • 4 potong labu kuning (labu parang)
  • 2-3 potong brokoli atau wortel
  • ASI secukupnya

Cara membuat :

  1. Cuci labu dan brokoli atau wortel sampai bersih
  2. Rendam brokoli atau wortel dengan air garam kemudian cuci kembali
  3. Rebus labu. Jika sudah setengah matang, masukkan brokoli atau wortel dan masak hingga matang.
  4. Blender labu dan brokoli kemudian saring dan campurkan ASI secukupnya.

Baca Juga: Pendidikan dan Pembangunan Bangsa Bebas dari Stunting

 

Bubur Jagung dengan Pasta Tomat :

Bahan :

  • 2 sendok makan nasi tim
  • ½ buah jagung manis diparut lembut
  • ½ buah tomat

Cara membuat :

  1. Cuci jagung dan tomat hingga bersih
  2. Masaklah bubur hingga matang, saat bubur setengah matang masukkan parutan jagung dan campur ke dalam bubur. Aduk sampai matang dan saring.
  3. Rebus tomat sampai matang kemudian blender dan saring.
  4. Campurkan tomat dan bubur yang telah dibuat sebelumnya